Rabu, 26 September 2012

KAYAK BATIK dari JOGJA


Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada, yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. Setelah kemerdekaan Indonesia, barulah para seniman dan perajin memperkenalkan batik lukis, bahkan tidak terbatas dengan media kain.

Dewasa ini, motif batik sering diadopsi oleh para seniman untuk berkarya sekaligus menunjukkan penghargaannya terhadap batik dan budaya lokal yang adiluhur. Beragam media digunakan untuk berkarya, mulai dari kayu, kaca, dinding bangunan, bahkan mobil dan alat transportasi lainnya.

Begitu pula dengan Kayaking Jogja. Sebagai insan berbudaya – yang asli dari Jogja – kami juga ingin menunjukkan penghargaan kami terhadap seni batik ini, sekaligus menunjukkan ke-lokalan kami, dengan melukis motif batik pada kayak buatan kami sendiri.

Bekerja sama dengan desa wisata Kalibuntung, Pundong-Bantul, proses pem-batik-an kayak ini seluruhnya dikerjakan disana. Dari mulai desaign, sketsa, dan pelapisan akhir semuanya dikerjakan oleh seniman asli dusun Tangkil (Kalibuntung). Kayak ini yang merupakan sarana pendukung kegiatan wisata di desa wisata kalibuntung, dibatik dengan teknik lukis menggunakan cat akrilik yang dilapisi dengan cat clear.